Moody...
Kata itu yang paling tepat untuk menggambarkan siapa saya..apapun saya lakukan lebih sering hanya berdasarkan mood saya. bila senang akan sesuatu meski badan lelah, tetap akan saya kerjakan pun sebaliknya, meski sedang kosong tanpa aktivitas berarti, namun kala mood saya tidak terpanggil (halah..)untuk melakukan pekerjaan tersebut, tak akan saya gubris.
Sayangnya, sebenarnya sifat ini memang jelek sekali, apalagi buat bakul kue yang baru mulai belajar seperti saya. belum apa-apa customer udah lari duluan, kalo lagi mood terima pesanan kalo gak ditolak dengan manis, tapi apa mau dikata jika mood tersebut saya paksakan efeknya adalah hasil cake yang saya buat akan jadi berantakan (ini mah jawaban ngeles....:p)
Lah, hubungannya moody dengan judul diatas apa? begini, sering kali saya menerima orderan dadakan dimalam hari untuk keesokan paginya. padahal sebelumnya sudah ada janji dengan pelanggan lain dibeberapa hari sebelumnya. kadang kalau lagi mood buat ngebaking saya ok kan saja. padahal jelas-jelas saya selalu bekerja sendiri, bukan hanya untuk urusan baking, urusan rumah tangga juga dikerjakan sendiri. mengurus segala keperluan rumah, suami, seorang balita dan kondisi saya yang lagi hamil tua..sampai-sampai suami saya sering berubah menjadi sangat cerewet mendapati istrinya menerima banyak orderan dikala perut makin membuncit...hedeh...itulah saya...walau tak jarang kalau sedang tak mood saya akan menolak walau hanya satu buah orderan saja, walau dari pelanggan yang paling baik sekali pun, walau kondisi saya sedang baik-baik saja...begitulah...kalau sudah ngotot begini, jadilah pagi hari terasa sangat crowded, berasa punya kaki dan tangan sepuluh pasang dengan perut gendut yang tak henti-henti kesana kemari..kadang saya terbayang bagai seorang badut yang siap menghibur :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar